Pilih.. dipilih
Pasca jd sarjana, banyak pengharapan-pengharapan dan cita-cita yang aku angan-angankan. Mimpi lebih tepatnya. Banyak yang ingin kuraih dan tidak bisa dipungkiri makin hari makin banyak saja yang ingin aku raih. Serasa tidak ada habis-habisnya.
Ingin ini.. Ingin itu.. Banyak sekali.. ( Mirip soundtrack Doraemon ga siy?)
Saking banyaknya keinginan, aku malah bingung dalam menentukan pilihan. Apa yang mesti dipilih atau apa yang ingin aku pilih, itu semuanya kabur. Pilihan-pilihan itu ada di depan mata, tapi aku malah kesulitan untuk memilihnya.
Memang ada pertimbangan-pertimbangan tertentu kenapa ini dipilih dan itu tidak. Setidaknya andil dari orang tua sangat menentukan dalam pengambilan keputusan. Tidak lupa juga masukan, saran, dan nasihat dari rekan-rekan terdekat. Iya benar. Keputusan ada ditanganku. Lebih tepatnya masa depan itu tergantung keputusanku.
Fase kehidupan baru. Benar ini benar-benar dunia baru. Aku untuk menentukan. Aku untuk menjalankan. Akupun untuk mendapatkan.
Faktor ke'aku'an juga aku rasa sangat mempengaruhi. Ya diantaranya kesukaanku, hobiku, bidangku/keahlianku, ilmuku, dan aku-aku yang lain.
Seandainya bisa, ingin rasanya menjalani semua pilihan-pilihan itu. Semua dikerjakan dan semua didapatkan. Bukankah itu demi masa depanku juga? Tapi, bukankah aku tidak seperti itu?
Dan sekarang, pilihan telah dijatuhkan. Memang belum semuanya. Masih ada pilihan-pilihan lain yang sedang menunggu giliran untuk dipilih. Semoga pilihan awal ini akan memudahkan ku untuk menentukan pilihan-pilihan selanjutnya.
Memilih sungguh memerlukan ketetapan hati.
Komentar
Posting Komentar