Pengen Turun BB

Noted: BB= berat badan
Alkisah, waktu kemaren pulang kampung, aku merasakan sakit kepala yang unik. Rasanya seperti bukan sakit kepala, bukan pusing, bukan juga berputar-putar. Rasanya itu seperti ada sesuatu yang menjalar dari sebelah kiri kepala menyebar ke bagian belakang kepala sampai ubun-ubun. Sehari dua hari aku masih merasa "ah hanya sakit kepala biasa" tapi besok-besoknya sakit kepala sudah mulai mengganggu. Rasanya badan tidak seimbang dan serasa mau kehilangan pikiran. Aneh. Pokoknya susah untuk dijelasin. Awalnya, keabnormalan kondisi tubuh ini tidak aku ceritakan kepada keluarga. Takut mereka panik.

Bertepatan dengan demamnya Irsyad (ponakan). Pada pukul 21.00 malam kami sekeluarga membawanya ke klinik. Nah, sekalian ke dokter pikirku. Akhirnya aku pun memberanikan diri berbicara pada keluarga agar aku sekalian di periksa dokter. Alhamdulillah Ibu ku mendukung, sekalian ibu juga mau periksa asam urat katanya. Jadilah kami bertiga diperiksa dokter malam itu. Oia, catatan. Dokternya dokter umum dan sudah langganan Ibuku.

Begitu masuk ruang praktek, jelas yang diperiksa pertama adalah Irsyad. Panas badannya saat itu 39,3 derajat. Sangat mengkhawatirkan mengingat usianya yang baru1,5 tahun. Irsyad pun diberi resep obat dan dipersilahkan keluar. Sekarang, giliran Ibuku yang diperiksa.
"kenapa bu?"
"biasa dok, suka linu-linu di persendian"
"wha, asam uratnya kambuh ya Bu, bla bla bla?"
"iya kayaknya, bla bla bla"
Dokterpun mengoret-oret tulisan ke kertas resep.

And than.... tibalah giliranku
jreng jreng jreng

Belum ditanya apa-apa dan aku pun belum bilang keluhan nya apa. Sang dokter tiba-tiba bersabda:
"Wah, sepertinya harus diet nih"
Jegerrr jegerrrrr
"hehehehee... iya ni dok, memang kayaknya harus diet". Mesem-mesem
"sakitnya apa?"
"iya dok sakit kepala gitu, bla bla bla.."
"oh" sambil oret-oret kertas

Selesai. Udah segitu aja.

hening

Maksudnya apa ini?
Apa aku yang khawatir berlebihan? takutnya sakit ini, sakit itu. Maklum saja penyakit suka ga bisa ditebak secepat itu akhir-akhir ini. Tapi.. kayaknya tuh dokter pede aja ga periksa yang macem-macem. Misalnya, di CT-Scan, dll. Bismillah, yakin aja deh.

Setelah bersalaman dan berbasa basi sebentar kami langsung menebus resepnya. Obatku ternyata hanya dua jenis obat. Harus diminum masing-masing 2x1 dan 3x1. Malam hari itu juga obatnya langsung aku minum. Beberapa hari kemudian sakitnya masih tetap terasa. Begitu sakit menyerang, obatnya langsung aku minum dan sakit jadi hilang. Ngeri..

Selama berada di rumah, kata-kata diet bermunculan dikepala. Benar juga apa kata dokternya. Memang BBku akhir-akhir ini menyusahkan timbangan (angkanya makin naik), baju sudah tidak longgar, merasa ngap, dan capek saat beraktifitas. Whaa agaknya memang diet dibutuhkan. Selain untuk menjaga penampilan tapi yang paling penting adalah untuk menjaga kesehatan. Selama di rumah, keinginan diet aku tahan dulu. Sebenarnya bukan ditahan sih, tapi memang ga bisa. Susah boo, bayangin makanan dimana-mana.. herrrr.

Sekarang, setelah 6 hari balik ke Bogor, sakit kepalaku sudah hilang. Obat dari dokter pun masih tersisa. Ya Allah.. benarkah ini obat yang sebenarnya? Alhamdulillah selama 6 hari ini aku agak menjaga makanan dan rutin olahraga. Tadi pagi aerobik, kemaren renang, dan kemarennya lagi lari pagi. Jika memang pola hidup ini yang dikehendaki tubuh agar terus bugar, aku akan berusaha untuk terus melaksanakannya.

Mengingat kisah nyata di atas, ayo kawan mari kita jaga pola hidup kita. Agar kita segar, bugar, dan bersahaja :)
Amiieeen...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Operasi Tulang Hidung Bengkok

A Long Road to Get Drivers License in NC

Self Healing dengan Menulis