Tercerahkan kah?
It's depend on your mind,
Please see me from another side
I'm just an ordinary one
So, How if i'm not wearing hijab?
Sedikit terhenyak saat saya menemukan tulisan ini ( http://sosbud.kompasiana.com/2012/05/17/jilbab-nasibmu-hari-ini/ ) . Apakah yang saya rasakan sama dengan orang lain rasakan?
Sejujurnya saya setuju sekali dengan tulisan tersebut. Saya tidak tahu apakah pemikiran ini adalah yang terbaik atau ada pendapat-pendapat lain yang lebih mampu mencerahkan saya?
Perlu diakui, pengetahuan religi saya memang masih merangkak. Pesantren atau lembaga pendidikan semacam itu cuma sanggup saya kecap selama dua tahun saja, setelah itu berhenti. Alasannya waktu itu karena saya lebih memilih untuk bermain bersama teman-teman dibanding duduk manis, mengehafal ayat, dsb di ruang madrasah. Namun, keputusan ini saya rasa cukup bijak, mengingat waktu itu saya bahkan belum lulus SD, tapi sudah menentukan pilihan sendiri. Tidak ada yang marah atau melarang, keluarga saya memang membebaskan sepenuhnya kepada saya untuk memilih hidup.
Tidak ada yang perlu disesali, karena pendidikan agama merupakan kurikilum wajib di sekolah-sekolah. Mulai dari SD, SMP, SMA, sampai saya lulus kuliah. Pelajaran agama selalu ada. Namun demikian, kebingungan tentang kewajiban berhijab atau mengenakan jilbab akhir-akhir ini selalu saya rasakan.
Sekali lagi, memang saya tidak tahu. Artikel di atas ibarat angin surga yang membuat mata saya terbuka. Benarkah pemahaman ini yang selama ini saya cari?
Mungkin akan banyak yang menentang pemahaman ini, tapi jika anda sekalian memiliki pengetahuan lebih dari saya dan lebih mampu meyakinkan saya dibanding artikel di atas, sungguh akan lebih membantu saya dalam memecahkan kebingungan ini. Tentunya bukan menggurui ya?
Please see me from another side
I'm just an ordinary one
So, How if i'm not wearing hijab?
Sedikit terhenyak saat saya menemukan tulisan ini ( http://sosbud.kompasiana.com/2012/05/17/jilbab-nasibmu-hari-ini/ ) . Apakah yang saya rasakan sama dengan orang lain rasakan?
Sejujurnya saya setuju sekali dengan tulisan tersebut. Saya tidak tahu apakah pemikiran ini adalah yang terbaik atau ada pendapat-pendapat lain yang lebih mampu mencerahkan saya?
Perlu diakui, pengetahuan religi saya memang masih merangkak. Pesantren atau lembaga pendidikan semacam itu cuma sanggup saya kecap selama dua tahun saja, setelah itu berhenti. Alasannya waktu itu karena saya lebih memilih untuk bermain bersama teman-teman dibanding duduk manis, mengehafal ayat, dsb di ruang madrasah. Namun, keputusan ini saya rasa cukup bijak, mengingat waktu itu saya bahkan belum lulus SD, tapi sudah menentukan pilihan sendiri. Tidak ada yang marah atau melarang, keluarga saya memang membebaskan sepenuhnya kepada saya untuk memilih hidup.
Tidak ada yang perlu disesali, karena pendidikan agama merupakan kurikilum wajib di sekolah-sekolah. Mulai dari SD, SMP, SMA, sampai saya lulus kuliah. Pelajaran agama selalu ada. Namun demikian, kebingungan tentang kewajiban berhijab atau mengenakan jilbab akhir-akhir ini selalu saya rasakan.
Sekali lagi, memang saya tidak tahu. Artikel di atas ibarat angin surga yang membuat mata saya terbuka. Benarkah pemahaman ini yang selama ini saya cari?
Mungkin akan banyak yang menentang pemahaman ini, tapi jika anda sekalian memiliki pengetahuan lebih dari saya dan lebih mampu meyakinkan saya dibanding artikel di atas, sungguh akan lebih membantu saya dalam memecahkan kebingungan ini. Tentunya bukan menggurui ya?
I'm not the right person to explain what you're thinking about.
BalasHapusSo I suggest you to visit some link below (it looks interesting! XD)
1st. http://nayzak.deviantart.com/art/The-girl-and-the-HIJAB-292869651?q=gallery%3Anayzak%2F25702302&qo=15
2nd. http://nayzak.deviantart.com/art/Hijab-is-my-lifestyle-184953164?q=gallery%3Anayzak%2F25702302&qo=154
3rd. http://nayzak.deviantart.com/art/I-love-my-Hijab-255439502?q=gallery%3Anayzak%2F25702302&qo=85