Pengalaman menjalani operasi/ surgery saya alami untuk kedua kalinya tanggal 18 April kemarin. Wuff lagi-lagi masih berhubungan dengan Telinga Hidung Tenggorokan (THT). Sebelumnya 4 tahun lalu, pada bulan Mei 2009 saya menjalani operasi gendang telinga. Operasi ini dilakukan tidak direncanakan. Waktu itu sebenarnya ayah saya yang sedang dirawat dan saya cuma iseng sekalian periksa telinga karena pilek. Ternyata pas dilihat dokternya, gendang telinga saya sebelah kiri sudah bolong. Dokter menyarankan untuk operasi. Jadilah, besoknya saya langsung masuk ruang operasi. Narsis di detik-detik mulai operasi, biar semangat. Sejarah penyakit per-THT an saya memang sudah eksis semenjak saya kecil. Saya ingat sejak SD saya bolak balik ke dokter THT langganan di Belitung, Dr. Hendro. Gejala yang saya rasakan macam-macam, kalau dulu masih kecil suka keluar cairan, kemudian serasa tersumbat, tidak seimbang, sampai kurang mendengar. Dimasa kuliah, parahnya ditambah saya alergi, seper...
This post is my promise. Whenever I get my driver license I will write the story and share it in my blog. This is a special moment in my life, this is a truly life in U.S.A. So, what does this means? Yeah, finally I got my driver license yesterday, 30-1-2014. I've been waiting for this moment for four months. Actually I have 2 kinds of drivers licenses in Indonesia, car and motorcycle. Driving for me is not a new thing, not a hobby, I drive because I need to drive. Especially in my hometown, Belitung Island, where is rarely people there use public transportation. I don't know how it starts. Is it because of the cost of public transportation is more expensive? Is it public transportation uncomfortable? Is it people just like to drive by themself? Is it faster? What I know is the number of personal motor vehicles are pretty much enough to mobilize people there. Anyway, here I am, I need to have a driver license. A car license. It would be more comfortabl...
Malam yang dingin diantara perbukitan Kampung Wolobheto menemaniku bercakap-cakap dengan diri sendiri. Malam itu adalah malam pertama saya dan tim bermalam di salah satu rumah penduduk. Terisolasi dari kegaduhan dan sinar lampu yang menyilaukan. Kamar tempat saya berbaring hanya diterangi lampu teplok. Temaram, tapi saya merasa aman, kelambu tipis dan kasur, serta sarung tidur yang saya bawa jauh dari Belitung menghangatkan. Sesekali terdengat suara babi yang diternakkan Bapak pemilik rumah di kolong rumahnya, menemani malam yang penuh kenangan. Kami bertujuh, sekarang tim tujuh serangkai, salah satu dari tim Menyapa Negeriku, telah tiba dengan selamat dan bersemangat di Desa Kebesani, Kab. Detukeli, Ende, NTT. Kami akan berkegiatan di sini dari tanggal 1 sampai dengan 5 Desember 2015. Kami yang dinyatakan terpilih untuk mengikuti kegiatan dari Kemenristek Dikti i ni tidak berhenti bersyukur atas kesempatan yang diberikan. Pary, Wahyu, Anto, Robin, Nisa, Nadia dan saya ...
Komentar
Posting Komentar