Maras taun

 Maras taun merupakan salah satu budaya asli masyarakat Belitong yang berupa pesta rakyat dalam rangka mensyukuri panen padi.
Alhamdulillah, tanggal 17 April 2010 lalu, saya memperoleh kesempatan menyaksikan langsung acara penutupan maras taun di Kecamatan Selat Nasik, Pulau Mendanau, Belitong.  banyak sekali pengunjung yang datang, mulai dari para pejabat setempat, masyarakat lokal, hingga turis mancanegara.

let check these photos:
suasana di pelabuhan yang sangat ramai, membuat para pengunjung mengantri untuk naik ke tangga. kebanyakan pengunjung termasuk saya, berangkat dari Pelabuhan Pasar Ikan Tanjungpandan, waktu tempuh kuranglebih 3 jam perjalanan..












setelah Kik Dukun membacakan doa, dilakukan acara pemotongan lepat gede yang merupakan puncak acara. lepat adalah penganan yang dibuat dari beras ketan yang dibungkus dengan daun lais dan direbus sehingga ketan masak. sedangkan lepat gede adalah lepat yang berukuran sangat besar yang sengaja dibuat oleh masyarakat sebagai simbolis  rasa syukur hasil panen yang melimpah. lepat gede dipotong oleh Gubernur Provinsi Bangka belitung yang kemudian hasil potongannya dibagikan kepada pengunjung.
















hasil potongan lepat gede yang berupa ketan putih. potongan-potongan ini segera dibagikan ke pengunjung,, hhmmm..
















Nah, kalau yang ini, namanya lepat biasa. bentuknya tidak besar. panjangnya kira-kira 15 cm.di acara maras taun, selain lepat gede, masyarakat juga menyediakan lepat-lepat ini. jumlahnya pun bisa ratusan buah. sehingga tidak heran, pengunjung seringkali membawa oleh-oleh lepat biasa ini yang dibagikan secara gratis.














upss, saya pun tidak melewatkan kesempatan. kapan lagi bisa foto dengan memegang lepat gede ini? hhehehe



















foto di bawah merupakan kesenian terakhir yang ditampilkan, namanya "lesong panjang". kesenian ini dimainkan oleh dua pasang pemuda yang saling menukar tongkat mereka dan diiringi musik lokal.
















setelah penampilan kesenian lesong panjang, maka rangkaian acara penutupan maras taun pun selesai sudah. sayang sekali saya tidak menyaksikan keseluruhan rangkaian acara yang digelar  tujuh hari tujuh malam. tentunya sangat meriah.
semoga budaya maras taun ini tetap rutin diadakan sehingga orang asli belitong tetap mengetahui budaya aslinya dan bisa terus turun temurun dilanjutkan.
Amiin..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Operasi Tulang Hidung Bengkok

A Long Road to Get Drivers License in NC

Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas